§ Judul :
Kesadaran Batin Untuk Kesehatan Jiwa
§ Identitas
buku :
1. Judul buku : Kundalini Yoga Dalam Hidup Sehari-hari
2. Nama pengarang : Anand Krishna
3. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
4. Tahun terbit : 1998
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tebal buku : 266 halaman
7. Ukuran buku : 11 cm x 18.3 cm
Kundalini Yoga Dalam Hidup Sehari-hari merupakan buku karya
Anand Krisna yang merupakan seorang Aktivis
Spiritual berkewarganegaraan Indonesia keturunan India yang lahir di Solo.
Anand Krishna telah berceramah pada jutaan orang lewat siaran televisi, dialog
radio, pelatihan meditasi, penerbitan buku-buku, wawancara surat kabar dan
pelbagai artikel koran, juga lewat pertemuan dan workshop. Sejak buku
pertamanya terbit yakni pada 1997, hingga kini ia telah menjadi penulis
terkenal.
Buku ini
menyajikan tentang membangkitkan kesadaran melalui yoga dengan membangkitkan chakra
yang terpendam di dalam diri manusia. Selama ini banyak orang telah menyalah
pahami seluruh konsep yoga.
Latihan-latihan jungkir balik dengan senaknya dinamakan dengan yoga, lantas
dikaitkan dengan kecantikan, kebugaran tubuh, seksualitas dan lain sebagainya.
Itu sesungguhnya bukanlah yoga. Buku ini menjelaskan bagaimana sesungguhnya
makna yoga yang sangat bermanfaat bagi manusia. Proses terjadinya peningkatan
kesadaran karena berlatih yoga disebut dengan “Pembangkitan Kundalini”. Kata
“Pembangkitan Kundalini” ini sangat penting yaitu kesadaran yang sudah ada di
setiap manusia , hanya sekarang ini dalam keadaan tidur. Tidak ada sesuatu dari
luar yang harus ditambahkan melainkan kesadaran diri harus dibangkitkan.
Proses pembangkitan
kesadaran atau kundalini ini melewati beberapa tahap. Persis seperti mekanisme
dalam jam tangan. Ada beberapa roda yang sedang berputar harmonis. Berputarnya
satu roda memicu berputarnya roda yang lain. Itu sebabnya, mekanisme ini dianalogikan
sebagai berputarnya chakra. Proses pembangkitan kesadaran atau Kundalini merupakan
suatu proses yang berkesinambungan, hal
yang paling penting adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran setelah itu
mekanisme dari alam akan bekerja sendiri.
Dalam
Patanjali Yoga Sutra di buku ini menjelaskan bahwa dalam latihan akan
menggunakan bunyi yang disebut Sutra, Sutra berarti kode , rumusan, formula dan
setiap sutra dalam patanjali ini berdiri sendiri, untuk awal latihannya
menggunakan sutra yaitu “sekarang”. Chakra dalam diri manusia terdiri dari 7
chakra dimana masing-masing chakra akan membawa manfaat yang berbeda-beda dalam
kehidupan.
Pada
Chakra pertama akan bermanfaat untuk “Menghadapi Realita Dalam Kehidupan”.
Dijelaskan dibuku ini bagaimana kita mengendalikan pikitan-pikiran liar, selama
ini manusia bersatu dengan pikirannya dan pikirannya liar sehingga ia pun
menjadi liar. Sutra untuk menangani masalah tersebut adalah “Mengendalikan
Pikiran-Pikiran Liar”. Harus dipahami bahwa “manusia” atau “manushya” berasal
dari dua suku kata, “manas” dan “ishya”. “Ishya” berarti keberadaan. “Manas”
berarti pikiran. Keberadaan + Pikiran= Manusia, sebaliknya Manusia – Pikiran=
Keberadaan. Konsep tersebut sangatlah penting untuk dipahami dan dimengerti
untuk mengendalikan pikiran kita.
Pada
Chakra kedua akan bermanfaat untuk “Membangkitkan Kreativitas. Lapisan kesadaran
kedua atau chakra svadisthana membuat manusia menjadi kreatif setelah jenuh
dengan lapisan kesadaran pertama yang membuat manusia sangat logis, rasional,
praktis, dan realistis, ia akan meningkat ke lapisan kedua ini. Berada pada
tingkat kesadaran kedua ini, level energi manusia meningkat. Apabila tidak
digunakan untuk sesuatu yang kreatif, energi ini akan mencari outlet
pengeluaran lewat organ seks. Di buku ini diceritakan bagaimana Ir. Soekarno
mengejar banyak wanita lewat energi kreatif ini karena pada dasarnya Soekarno
adalah seorang seniman. Sutra-sutra pada lapisan kedua ini adalah “Menghindari
Kekerasan”. “Memahami Kebenaran”, “Membebaskan Diri Dari Kesrakahan”,
“Menghindari Ekstremitas”, dan “Melepaskan Keterikatan”.
Pada
Chakra ketiga adalah lapisan menuju “Kenyamanan Diri”. Chakra ketiga disebut
Manipur Chakra, pada tingkat kesadaran ini, apapun yang kita inginkan akan kita
peroleh. Berkembangnya kreativitas diri berkat pengembangan chakra kedua yang
akan mengantarkan ke tingkat kesadaran ketiga. Sutra pada lapisan ketiga ini
adalah “Mempertahankan Kenyamanan Diri”.
Pada
Chakra keempat adalah lapisan untuk “Mengembangkan Kasih”. Pada bagian keempat
Yoga ini menuntut kesadaran yang jauh lebih tinggi, menyadari segala sesuatu
yang terjadi baik di dalam diri maupun di luar diri. Chakra keempat ini yaitu
Anhat Chakra, Anhat berarti suara yang tak terdengarkan yang dimaksud adalah
hati nurani. Tersirat pada bagian keempat ini yaitu
Yang
keempat menyadari pola pikir
berarti
menyadari apa pun yang terjadi
di
luar dan di dalam diri.
(Patanjali Yoga Sutra II: 51).
Pada
Chakra kelima adalah lapisan untuk “Proses Pembersihan”. Pada chakra ke
lima dinamakan Chakra Vishuddha,
vishuddha berarti pembersihan, kata wisuda dalam bahasa Indonesia berasal dari
kata vishuddha ini. Wisuda bukan hanya
pernyataan lulus tetapi pernyataan bahwa
siswa yang diwisuda itu sudah bersih dari naluri hewaninya yang masih buas,
belum tersaring dan liar. Namun makna ini sudah terlupakan oleh lembaga-lembaga
pendidikan disaat ini. Tingkat kesadaran ini membuat kita menjadi lebih percaya
diri dan semakin mempercayai diri, orang lain pun akan semakin percaya terhadap
kita. Itu sebabnya mereka yang mengalami proses pembenahan chakra ini bisa
menjadi orator, pembicara yang hebat dan meyakinkan . Tersirat pada bagian
kelima sebagai berikut
Pelepasan
diri dari keliaran terjadi
Apabila
panca indra tidak terikat pada
Objek-objek
yang ada dan dapat
Dikenadalikan
oleh pikiran
(Patanjali Yoga Sutra II, 54).
Pada
Chakra keenam akan bermanfaat untuk “Kesadaran”. Chakra keenam atau Agya Chakra
ini berkaitan dengan bagian keenam yoga, yakni tahap konsentrasi atau dharana.
Pada tingkatan ini hal yang penting dilakukan adalah bertapa. Yang mampu mengendalikan pikiran
adalah kesadaran sehingga pikiran tidak
akan liar lagi. Dijelaskan di buku ini bahwa tidak perlu jauh-jauh ke lereng
gunung ataupun ke tempat yang khusus untuk bertapa melainkan dimanapun berada
apabila pikiran sudah terkendali konsentrasi menjadi sangat mudah. Kutipan pada
bagian keenam adalah sebagai berikut
Membatasi
ruang gerak pikiran
Itulah
yang disebut Konsentrasi.
(Patanjali Yoga Sutra III: 1).
Pada
Chakra ke tujuh adalah tahap menuju “Pencerahan”. Dijelaskan di buku ini bahwa
jika kita masih bisa membenci sesuatu maka kita tidak akan bisa mencapai
lapisan terakhir ini. Peningkatan kesadaran pada Chakra Sahasrara ini membuat
kita menjadi wujud kasih Ilahi. Ilahi dan kasih-Nya sudah tidak dapat
dipisah-pisahkan lagi. Pada lapisan terakhir ini kita akan mngalami kesatuan
dan persatuan dengan alam semesta. Merasakan kesatuan dan ksatuan dengan alam
semesta dengan keberadaan yang digambarkan sebagai pertemuan antara yang dikasihi
dan Yang Mengasihi, antara Siva dan Sakti.
Untuk
mencapai tingkatan chakra tersebut dijelaskan di buku ini harus melewati
latihan yoga yaitu tujuh chakra tersebut dilewati dengan tujuh etape. Chakra
pertama diaktifkan dengan etape pertama, chakra kedua dengan etape kedua,
demikian seterusnya. Latihan-latihan tersebut dianjurkan di bawah bimbingan
seorang Master yang tidak hanya menguasai teknik-teknik Yoga Asana tetapi juga
dapat memandu perjalanan spiritual. Disetiap etape dilakukan dengan latihan
getaran suara yang berkhasiat untuk mempengaruhi energi dalam diri dan membantu
pembangkitan kundalini. Latihan visualisasi yaitu gambar-gambar yang khasiatnya
sama seperti latihan melalui getaran suara. Vyayam atau latihan-latihan
pemanasan merupakan bagian penting dalam setiap etape. Asana atau postur-postur
yoga merupakan latihan-latihan gerakan badan. Pranayama merupakan
latihan-latihan pernapasan yang dapat menenangkan pikiran. Relaksasi yaitu
dalam melakukan latihan keadaan harus tetap teratur dan rileks. Afirmasi yaitu
sebuah pernyataan yang harus diucapkan beberapa kali sehari untuk meningkatkan
kesadaran diri namun afirmasi ini bukanlah pengganti doa. Musik, musik
merupakan sarana penunjang yang bersifat pilihan. Latihan tambahan, merupakan
latihan yang khas yang dikembangkan oleh Anand Krisna yang dilakukan dalam
posisi duduk.
Kekurangan
pada buku ini yaitu masih menggunakan beberapa kata yang mengandung filsafat
yang tinggi, untuk orang-orang awam hal tersebut akan sulit untuk dimengerti,
namun kelebihannya bahasa yang digunakan tidak baku sehingga mudah dimengerti
ditambah lagi disetiap gerakan yoganya dijelaskan dengan gambar.
Satu
tahun kemudian, tahun 1999 Anand Krisna meluncurkan buku selanjutnya yang topiknya
tidak beda jauh. Pada buku yang berjudul Meditasi Untuk Peningkatan Kesadaran
ini menjelaskan tentang berbagai macam latihan yoga dan meditasi. Kesamaan dari
buku ini adalah tema pembicaraannya masih seputar yoga dan meditasi, namun pada
buku kali ini tidak lagi membahas chakra dimana pada buku sebelumnya cenderung
condong kepada hinduisme. Pada buku ini menekankan kepada latihan yoga dan
meditasinya, jenis-jenis meditasi beserta cara latihannya, gerakannya,
mekanismenya tersirat jelas di buku ini. Buku ini diperuntukan bagi kalangan umum
tanpa memandang agama serta terdapat cuplikan kalimat dari buku ini
“Latihan-latihan dalam buku ini diperuntukkan bagi mereka yang telah mencapai
titik jenuh dalam hidupnya”.
Jika
pada buku sebelumnya membicarakan pembangkitan chakra melalui yoga dan meditasi
yang bermanfaat untuk kehidupan, berbeda dengan buku ini yang membahas meditasi
secara umum serta latihan fisik dengan berbagai postur yang disebut dengan
yoga. Latihan yoga dan meditasi dalam buku ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu
tahap eksplorasi diri, tahap transformasi diri, dan tahap penghapusan diri
dimana setiap tahapnya memerlukan 2 hari yang terbagi menjadi latihan pagi dan
sore namun terus dilakukan berulang-ulang. Disetiap latihan pagi dan sore
dijelaskan gerakan-gerakan yoga dan teknik meditasinya. Latihan-latihan ini
akan mendekatkan diri pada diri kita masing-masing karena tak ada gunanya jika
kita mengetahui segala sesuatu tentang dunia luar namun tidak tahu tentang diri
sendiri, apa gunanya kekuatan, kesaktian yang di dapat dari pembelajaran
spiritual tertentu yang pada akhirnya justru menjauhkan kita dari diri sendiri.
Kedua
buku ini sangat bermanfaat, menawarkan hal yang indah dan tak terduga kepada
penjelajah wisata spiritual. Yoga dan meditasipun memang sesuatu yang dapat
menuntun hidup kepada arah yang lebih terang. Meditasi sehari-hari memberikan
manfaat baik kepada fisik dan batin secara langsung. Meditasi bermanfaat
terhadap kemampuan mengendalikan pikiran, karena pikiran yang merupakan sumber
dari segala perbuatan dan perkataan.
0 komentar:
Post a Comment