Learn Today, Lead Tomorow

Pages

Wednesday 9 November 2016

Resensi Buku "Kundalini Yoga" Anand Krisna







§  Judul                    : Kesadaran Batin Untuk Kesehatan Jiwa
§  Identitas buku     :
1.      Judul buku                 : Kundalini Yoga Dalam Hidup Sehari-hari
2.      Nama pengarang        : Anand Krishna
3.      Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
4.      Tahun terbit               : 1998
5.      Kota terbit                  : Jakarta
6.      Tebal buku                 : 266 halaman
7.      Ukuran buku              : 11 cm x 18.3 cm

Kundalini Yoga Dalam Hidup Sehari-hari merupakan buku karya Anand Krisna yang merupakan seorang Aktivis Spiritual berkewarganegaraan Indonesia keturunan India yang lahir di Solo. Anand Krishna telah berceramah pada jutaan orang lewat siaran televisi, dialog radio, pelatihan meditasi, penerbitan buku-buku, wawancara surat kabar dan pelbagai artikel koran, juga lewat pertemuan dan workshop. Sejak buku pertamanya terbit yakni pada 1997, hingga kini ia telah menjadi penulis terkenal.
Buku ini menyajikan tentang membangkitkan kesadaran melalui yoga dengan membangkitkan chakra yang terpendam di dalam diri manusia. Selama ini banyak orang telah menyalah pahami  seluruh konsep yoga. Latihan-latihan jungkir balik dengan senaknya dinamakan dengan yoga, lantas dikaitkan dengan kecantikan, kebugaran tubuh, seksualitas dan lain sebagainya. Itu sesungguhnya bukanlah yoga. Buku ini menjelaskan bagaimana sesungguhnya makna yoga yang sangat bermanfaat bagi manusia. Proses terjadinya peningkatan kesadaran karena berlatih yoga disebut dengan “Pembangkitan Kundalini”. Kata “Pembangkitan Kundalini” ini sangat penting yaitu kesadaran yang sudah ada di setiap manusia , hanya sekarang ini dalam keadaan tidur. Tidak ada sesuatu dari luar yang harus ditambahkan melainkan kesadaran diri harus dibangkitkan.
Proses pembangkitan kesadaran atau kundalini ini melewati beberapa tahap. Persis seperti mekanisme dalam jam tangan. Ada beberapa roda yang sedang berputar harmonis. Berputarnya satu roda memicu berputarnya roda yang lain. Itu sebabnya, mekanisme ini dianalogikan sebagai berputarnya chakra. Proses pembangkitan kesadaran atau Kundalini merupakan suatu proses  yang berkesinambungan, hal yang paling penting adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran setelah itu mekanisme dari alam akan bekerja sendiri.
Dalam Patanjali Yoga Sutra di buku ini menjelaskan bahwa dalam latihan akan menggunakan bunyi yang disebut Sutra, Sutra berarti kode , rumusan, formula dan setiap sutra dalam patanjali ini berdiri sendiri, untuk awal latihannya menggunakan sutra yaitu “sekarang”. Chakra dalam diri manusia terdiri dari 7 chakra dimana masing-masing chakra akan membawa manfaat yang berbeda-beda dalam kehidupan.
Pada Chakra pertama akan bermanfaat untuk “Menghadapi Realita Dalam Kehidupan”. Dijelaskan dibuku ini bagaimana kita mengendalikan pikitan-pikiran liar, selama ini manusia bersatu dengan pikirannya dan pikirannya liar sehingga ia pun menjadi liar. Sutra untuk menangani masalah tersebut adalah “Mengendalikan Pikiran-Pikiran Liar”. Harus dipahami bahwa “manusia” atau “manushya” berasal dari dua suku kata, “manas” dan “ishya”. “Ishya” berarti keberadaan. “Manas” berarti pikiran. Keberadaan + Pikiran= Manusia, sebaliknya Manusia – Pikiran= Keberadaan. Konsep tersebut sangatlah penting untuk dipahami dan dimengerti untuk mengendalikan pikiran kita.
Pada Chakra kedua akan bermanfaat untuk “Membangkitkan Kreativitas. Lapisan kesadaran kedua atau chakra svadisthana membuat manusia menjadi kreatif setelah jenuh dengan lapisan kesadaran pertama yang membuat manusia sangat logis, rasional, praktis, dan realistis, ia akan meningkat ke lapisan kedua ini. Berada pada tingkat kesadaran kedua ini, level energi manusia meningkat. Apabila tidak digunakan untuk sesuatu yang kreatif, energi ini akan mencari outlet pengeluaran lewat organ seks. Di buku ini diceritakan bagaimana Ir. Soekarno mengejar banyak wanita lewat energi kreatif ini karena pada dasarnya Soekarno adalah seorang seniman. Sutra-sutra pada lapisan kedua ini adalah “Menghindari Kekerasan”. “Memahami Kebenaran”, “Membebaskan Diri Dari Kesrakahan”, “Menghindari Ekstremitas”, dan “Melepaskan Keterikatan”.
Pada Chakra ketiga adalah lapisan menuju “Kenyamanan Diri”. Chakra ketiga disebut Manipur Chakra, pada tingkat kesadaran ini, apapun yang kita inginkan akan kita peroleh. Berkembangnya kreativitas diri berkat pengembangan chakra kedua yang akan mengantarkan ke tingkat kesadaran ketiga. Sutra pada lapisan ketiga ini adalah “Mempertahankan Kenyamanan Diri”.
Pada Chakra keempat adalah lapisan untuk “Mengembangkan Kasih”. Pada bagian keempat Yoga ini menuntut kesadaran yang jauh lebih tinggi, menyadari segala sesuatu yang terjadi baik di dalam diri maupun di luar diri. Chakra keempat ini yaitu Anhat Chakra, Anhat berarti suara yang tak terdengarkan yang dimaksud adalah hati nurani. Tersirat pada bagian keempat ini yaitu

Yang keempat menyadari pola pikir
berarti menyadari apa pun yang terjadi
di luar dan di dalam diri.
(Patanjali Yoga Sutra II: 51).
Pada Chakra kelima adalah lapisan untuk “Proses Pembersihan”. Pada chakra ke lima  dinamakan Chakra Vishuddha, vishuddha berarti pembersihan, kata wisuda dalam bahasa Indonesia berasal dari kata  vishuddha ini. Wisuda bukan hanya pernyataan lulus  tetapi pernyataan bahwa siswa yang diwisuda itu sudah bersih dari naluri hewaninya yang masih buas, belum tersaring dan liar. Namun makna ini sudah terlupakan oleh lembaga-lembaga pendidikan disaat ini. Tingkat kesadaran ini membuat kita menjadi lebih percaya diri dan semakin mempercayai diri, orang lain pun akan semakin percaya terhadap kita. Itu sebabnya mereka yang mengalami proses pembenahan chakra ini bisa menjadi orator, pembicara yang hebat dan meyakinkan . Tersirat pada bagian kelima sebagai berikut
Pelepasan diri dari keliaran terjadi
Apabila panca indra tidak terikat pada
Objek-objek yang ada dan dapat
Dikenadalikan oleh pikiran
(Patanjali Yoga Sutra II, 54).
Pada Chakra keenam akan bermanfaat untuk “Kesadaran”. Chakra keenam atau Agya Chakra ini berkaitan dengan bagian keenam yoga, yakni tahap konsentrasi atau dharana. Pada tingkatan ini hal yang penting dilakukan adalah  bertapa. Yang mampu mengendalikan pikiran adalah kesadaran  sehingga pikiran tidak akan liar lagi. Dijelaskan di buku ini bahwa tidak perlu jauh-jauh ke lereng gunung ataupun ke tempat yang khusus untuk bertapa melainkan dimanapun berada apabila pikiran sudah terkendali konsentrasi menjadi sangat mudah. Kutipan pada bagian keenam adalah sebagai berikut
Membatasi ruang gerak pikiran
Itulah yang disebut Konsentrasi.
(Patanjali Yoga Sutra III: 1).
Pada Chakra ke tujuh adalah tahap menuju “Pencerahan”. Dijelaskan di buku ini bahwa jika kita masih bisa membenci sesuatu maka kita tidak akan bisa mencapai lapisan terakhir ini. Peningkatan kesadaran pada Chakra Sahasrara ini membuat kita menjadi wujud kasih Ilahi. Ilahi dan kasih-Nya sudah tidak dapat dipisah-pisahkan lagi. Pada lapisan terakhir ini kita akan mngalami kesatuan dan persatuan dengan alam semesta. Merasakan kesatuan dan ksatuan dengan alam semesta dengan keberadaan yang digambarkan sebagai pertemuan antara yang dikasihi dan Yang Mengasihi, antara Siva dan Sakti.
Untuk mencapai tingkatan chakra tersebut dijelaskan di buku ini harus melewati latihan yoga yaitu tujuh chakra tersebut dilewati dengan tujuh etape. Chakra pertama diaktifkan dengan etape pertama, chakra kedua dengan etape kedua, demikian seterusnya. Latihan-latihan tersebut dianjurkan di bawah bimbingan seorang Master yang tidak hanya menguasai teknik-teknik Yoga Asana tetapi juga dapat memandu perjalanan spiritual. Disetiap etape dilakukan dengan latihan getaran suara yang berkhasiat untuk mempengaruhi energi dalam diri dan membantu pembangkitan kundalini. Latihan visualisasi yaitu gambar-gambar yang khasiatnya sama seperti latihan melalui getaran suara. Vyayam atau latihan-latihan pemanasan merupakan bagian penting dalam setiap etape. Asana atau postur-postur yoga merupakan latihan-latihan gerakan badan. Pranayama merupakan latihan-latihan pernapasan yang dapat menenangkan pikiran. Relaksasi yaitu dalam melakukan latihan keadaan harus tetap teratur dan rileks. Afirmasi yaitu sebuah pernyataan yang harus diucapkan beberapa kali sehari untuk meningkatkan kesadaran diri namun afirmasi ini bukanlah pengganti doa. Musik, musik merupakan sarana penunjang yang bersifat pilihan. Latihan tambahan, merupakan latihan yang khas yang dikembangkan oleh Anand Krisna yang dilakukan dalam posisi duduk.
Kekurangan pada buku ini yaitu masih menggunakan beberapa kata yang mengandung filsafat yang tinggi, untuk orang-orang awam hal tersebut akan sulit untuk dimengerti, namun kelebihannya bahasa yang digunakan tidak baku sehingga mudah dimengerti ditambah lagi disetiap gerakan yoganya dijelaskan dengan gambar.
Satu tahun kemudian, tahun 1999 Anand Krisna meluncurkan buku selanjutnya yang topiknya tidak beda jauh. Pada buku yang berjudul Meditasi Untuk Peningkatan Kesadaran ini menjelaskan tentang berbagai macam latihan yoga dan meditasi. Kesamaan dari buku ini adalah tema pembicaraannya masih seputar yoga dan meditasi, namun pada buku kali ini tidak lagi membahas chakra dimana pada buku sebelumnya cenderung condong kepada hinduisme. Pada buku ini menekankan kepada latihan yoga dan meditasinya, jenis-jenis meditasi beserta cara latihannya, gerakannya, mekanismenya tersirat jelas di buku ini. Buku ini diperuntukan bagi kalangan umum tanpa memandang agama serta terdapat cuplikan kalimat dari buku ini “Latihan-latihan dalam buku ini diperuntukkan bagi mereka yang telah mencapai titik jenuh dalam hidupnya”.


Jika pada buku sebelumnya membicarakan pembangkitan chakra melalui yoga dan meditasi yang bermanfaat untuk kehidupan, berbeda dengan buku ini yang membahas meditasi secara umum serta latihan fisik dengan berbagai postur yang disebut dengan yoga. Latihan yoga dan meditasi dalam buku ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap eksplorasi diri, tahap transformasi diri, dan tahap penghapusan diri dimana setiap tahapnya memerlukan 2 hari yang terbagi menjadi latihan pagi dan sore namun terus dilakukan berulang-ulang. Disetiap latihan pagi dan sore dijelaskan gerakan-gerakan yoga dan teknik meditasinya. Latihan-latihan ini akan mendekatkan diri pada diri kita masing-masing karena tak ada gunanya jika kita mengetahui segala sesuatu tentang dunia luar namun tidak tahu tentang diri sendiri, apa gunanya kekuatan, kesaktian yang di dapat dari pembelajaran spiritual tertentu yang pada akhirnya justru menjauhkan kita dari diri sendiri.
Kedua buku ini sangat bermanfaat, menawarkan hal yang indah dan tak terduga kepada penjelajah wisata spiritual. Yoga dan meditasipun memang sesuatu yang dapat menuntun hidup kepada arah yang lebih terang. Meditasi sehari-hari memberikan manfaat baik kepada fisik dan batin secara langsung. Meditasi bermanfaat terhadap kemampuan mengendalikan pikiran, karena pikiran yang merupakan sumber dari segala perbuatan dan perkataan.





0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

 
Vegeta - Dragonball Z 2